Sesungguhnya yang
mendatangkan rasa cinta, rasa kagum, dan yang memekarkan hati ini adalah
dari-Nya. Sungguh, aku hanya bisa menerimanya, aku hanya bisa tertegun dan
tertunduk malu atas perasaanku ini kepadamu.
Tertegun dalam
keindahan akhlakmu, manisnya lisanmu, tenangnya pandanganmu, dan kesejukan
hatimu. semua begitu sempurna berkat kehendakNya.
Ketika aku berbicara
dengamu dan menatap matamu sampai kedalam, secara tidak lagsung aku ingin
berkata padamu bahwa aku ingin memasuki hari-harimu.
Ketika aku tidak
bosan-bosannya mengingatkanmu dalam berbagai hal, termasuk hal yang kau anggap
sepele. aku tidak sedang berusaha menjadi ibu yg selalu mengaturmu, tapi aku
hanya ingin memberimu perhatian.
Ketika aku mulai jengkel
saat kau asik dengan hobby atau dengan teman-temanmu, aku tidak sedang menjadi
orang yang egois, tetapi aku hanya ingin sedikit perhatian darimu.
Ketika aku mulai
dekat dengan teman-temanmu, aku tidak sedang berniat ingin tau dan mencampuri
urusanmu, aku hanya ingin mengenal lingkungan dan merasa diterima oleh
teman-temanmu.
Ketika aku mulai
dekat dengan pria lain, secara terang-terangan aku ingin memberitahumu bahwa
aku tidak sepenuhnya ingin meninggalkanmu, aku hanya ingin mencari sosok dirimu
dalam diri orang lain, tapi aku tidak menemukannya dan sebenarnya aku ingin kau
merasa sedikit cemburu.
Ketika aku ingin
kamu berjanji kepadaku dan menyuruhmu melakukan sesuatu untukku, aku ingin
melihat kesungguhanmu dalam menepati janji. Bukan orang lain, bahkan sekalipun
jika orang lain itu bisa memberikan yang lebih baik darimu.
Ketika aku
menertawakan kesalahan atau kekonyolamu, aku tidak sedang menertawakan
kebodohanmu, aku hanya mencoba mengenal dan melihat sisi lain dari dirimu,
menerima kekuranganmu.
Ketika aku
melihat orang yang ku sayangi sedang berjuang meraih sesuatu, aku sebenarnya tidak
hanya diam, aku berusaha menjadi penyemagat bagimu, membangunkanmu lebih pagi
dan tidak pernah berhenti berdoa untuk keberhasilanmu.
Ketika aku sedang
mengalami masalah dan aku hanya bisa diam, yang ku butuhkan sebenarnya bukan
kata-kata penghibur darimu, tapi yang benar-benar ku inginkan hanyalah kamu yang ada bersamaku,
menemaniku disampingku.
Aku yang
mengagumimu dalam diam..
Utuh tak
tersentuh..
Seperti mentari
yang menyapa bunga-bunga bermekaran..
Tak pernah
tersentuh, namun cintanya terasa bagai kuntum- kuntum bunga yg bermekaran itu..
Karena aku
mengagumimu, maka izinkan aku untuk tak mengusik khusyuknya ibadahmu, tak
mengusik ketenangan hatimu.
Tak mengapa jika
aku hanya bisa bertegur sapa denganmu,
cukuplah bagiku menyapamu dalam doa-doaku.
Cukup bagiku
tersenyum melihatmu bahagia.
Cukup bagiku
menyebut namamu dalam lantunan doa di hamparan sajadahku.
Aku yang
tersentuh akhlak muliamu,
Terkagum lekat
sikapmu,
Mencintaimu dalam
diam mungkin lebih baik bagiku dan
bagimu.
Maka izinkan kau
mencintaimu dalam keikhlasan, karena aku tak pernah tau. Apakah kau orang yang
tercatat sebagai jodohku ?
Karna aku tak
pernah tau, adakah balasan cinta darimu untukku. Biarlah Allah SWT yang menggerakkan hatimu untukku.
Bukan karena
mencintaimu dalam diam aku akan menderita
Bukan karena
mengagumimu dalam diam aku akan merana
Namun ketika aku
mengartikan cinta itu pada sisi kehadiran dan kebersamaan denganmu, maka itulah
penderitaan yang sesungguhnya.
Walaupun aku yang
mencintaimu dari kejauhan, tapi sungguh aku sangat merasa dekat denganmu
Biarlah aku dekap
rapat perasaan ini..
Jika memang bukan
engkau yang tercatat menjadi jodohku. Jika memang engkau hanya hiasan duniaku
yang sementara. Sungguh aku yakin Allah SWT akan menghapus rasa ini untukmu. Ia
akan memberikan rasa yang lebih indah pada orang yang sudah tercatat dalam
takdirnya. Begitulah kuasanya, dzat yang dapat membolak-balikkan hati hambanya.
“ketika aku tak
lagi terkagum denganmu, pahamilah jejakku.. karna mungkin aku pernah menulis
tentangmu dan menyapamu dalam setiap doaku” ^ ^
hmzz ampun kata2 nie
BalasHapusaka saranin you bikin cerpen tentang cinta dan islam taw